Simpanlah ibamu.
usaikan ibadahmu.
Serahkan nyatamu pergilah tidur yang pulas.
kudiamkan diri menyanyi pagi,,.
Berharap ada yang membalas seketika suara diamku. Tak ada yang keluar dari gang kecil itu. Siapapun tak bisa terbang. Sungguh aku tak ingin menceritakan apa-apa, dan kata-kalimat sebelumnya memang tanpa makna, apalagi konjugasi penting. GA PENTING samasekali.
Lihat jiwa pergi,
ke langit pagi tanpa malam.
Bersemangat untuk sekedar menuliskan kembalinya jiwaku yang berlari menuju hari. Ada satu cerita menarik, tentang perjuangan melawan diam, melawan kesendirian. Ya!!! Bravo, hanya perlu bicara,.,., bicaralah kawan. hehe,.,., mari kita bercanda dalam kedinamisan kata-kata. Kugarap kalian bermuram lalu tersenyum membaca kemunafikan kata-kata ini.
Terbilang kau hilang,
padahal ada membelakangi lihai,
di belahan dunia lain yang sirna oleh hujan,
dan matahari.
Hanya fiksi,
bergores kemuraman hati, pergi
pelangi hilang dibalik gunung tinggi,
kau hadirkan kembali.
usaikan ibadahmu.
Serahkan nyatamu pergilah tidur yang pulas.
kudiamkan diri menyanyi pagi,,.
Berharap ada yang membalas seketika suara diamku. Tak ada yang keluar dari gang kecil itu. Siapapun tak bisa terbang. Sungguh aku tak ingin menceritakan apa-apa, dan kata-kalimat sebelumnya memang tanpa makna, apalagi konjugasi penting. GA PENTING samasekali.
Lihat jiwa pergi,
ke langit pagi tanpa malam.
Bersemangat untuk sekedar menuliskan kembalinya jiwaku yang berlari menuju hari. Ada satu cerita menarik, tentang perjuangan melawan diam, melawan kesendirian. Ya!!! Bravo, hanya perlu bicara,.,., bicaralah kawan. hehe,.,., mari kita bercanda dalam kedinamisan kata-kata. Kugarap kalian bermuram lalu tersenyum membaca kemunafikan kata-kata ini.
Terbilang kau hilang,
padahal ada membelakangi lihai,
di belahan dunia lain yang sirna oleh hujan,
dan matahari.
Hanya fiksi,
bergores kemuraman hati, pergi
pelangi hilang dibalik gunung tinggi,
kau hadirkan kembali.
Posting Komentar