Istilah dan Tata Istilah
Misalnya:
Dalam pembentukan istilah perlu diperhatikan persyaratan dalam pemanfaatan kosakata
bahasa Indonesia yang berikut.
Nama adalah kata atau frasa yang berdasarkan kesepakatan menjadi tanda pengenal benda, orang, hewan, tumbuhan, tempat, atau hal. Tata nama (nomenklatur) adalah perangkat peraturan penamaan dalam bidang ilmu tertentu, seperti kimia dan biologi, beserta kumpulan nama yang dihasilkannya.
Misalnya:
Konsep Ilmu Pengetahuan dan Peristilahannya
Upaya kecendikiaan ilmuan (scientist) dan pandit (scholar) telah dan terus menghasilkan
konsep ilmiah, yang pengungkapannya dituangkan dalam perangkat peristilahan. Ada istilah
yang sudah mapan dan ada pula istilah yang masih perlu diciptakan. Konsep ilmiah yang sudah
dihasilkan ilmuwan dan pandit Indonesia dengan sendirinya mempunyai istilah yang mapan.
Akan tetapi, sebagian besar konsep ilmu pengetahuan modern yang dipelajari, digunakan,
dan dikembangkan oleh pelaku ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia datang dari
luar negeri dan sudah dilambangkan dengan istilah bahasa asing. Di samping itu, ada kemungkinan
bahwa kegiatan ilmuwan dan pandit Indonesia akan mencetuskan konsep ilmu
pengetahuan, teknologi, dan seni yang sama sekali baru sehingga akan diperlukan penciptaan
istilah baru.
Bahan Baku Istilah Indonesia
Tidak ada satu bahasa pun yang sudah memiliki kosakata yang lengkap dan tidak memerlukan
ungkapan untuk gagasan, temuan, atau rekacipya yang baru. bahasa Inggris yang kini
dianggap bahasa internasional utama, misalnya, pernah menyerap kata dan ungkapan dari bahasa
Yunani, Latin, Prancis, dan bahasa lain, yang jumlahnya hampir tiga perlima dari seluruh
kosakatanya. Sejalan dengan itu, bahan istilah Indonesia diambil dari berbagai sumber,
terutama dari tiga golongan bahasa yang penting, yakni (1) bahasa Indonesia, termasuk unsur
serapannya, dan bahasa Melayu, (2) bahasa Nusantara yang serumpun, termasuk bahasa Jawa
Kuno, dan (3) bahsa asing, seperti bhasa Inggris dan bahasa Arab.
Pemantapan Istilah Nusantara
Istilah yang mengungkapkan konsep hasil galian ilmuwan dan pandit Indonesia, seperti
bhinneka tunggal ika, batik, banjar, sawer, gunungan, dan pamor, telah lama diterima secara
luas sehingga dapat dimantapkan dan hasilnya dikodifikasi.
Pemadanan Istilah
Pemadanan istilah asing ke dalam bahasa Indonesia, dan jika perlu ke salah satu bahasa
serumpun, dilakukan lewat penerjemahan, penyerapan, atau gabungan penerjemahan dan penyerapan.
Demi keseragaman, sumber rujukan yang diutamakan ialah istilah Inggris yang pemakaiannya
bersifat internasional karena sudah dilazimkan oleh para ahli dalam bidangnya.
Penulisan istilah serapan itu dilakukan dengan atau tanpa penyesuaian ejaannya berdasarkan
kaidah fonotaktik, yakni hubungan urutan bunyi yang diizinkan dalam bahasa Indonesia.
Istilah adalah kata atau frasa yang dipakai sebagai nama atau
lambing dan yang dengan cermatmengungkapkan makna konsep, proses,
keadaan, atau sifat yang khas dalam bidang ilmupengetahuan, teknologi,
dan seni. Tata istilah (terminologi) adalah perangkat asas dan ketentuan
pembentukan istilah serta kumpulan istilah yang dihasilkannya.
Misalnya:pembentukan istilah serta kumpulan istilah yang dihasilkannya.
- Anabolisme pasar modal
- Demokrasi pemerataan
- Laik terbang perangkap electron
Istilah umum adalah istilah yang berasal dari bidang tertentu, yang karena dipakai secara luas, menjadi unsur kosakata umum.
Misalnya:- Anggaran belanja penilaian
- Daya radio
- Nikah takwa
Misalnya:
- Apendektomi kurtosis
- Bipatride pleistosen
Dalam pembentukan istilah perlu diperhatikan persyaratan dalam pemanfaatan kosakata
bahasa Indonesia yang berikut.
- Istilah yang dipilih adalah kata atau frasa yang paling tepat untuk mengungkapkan konsep termaksud dan yang tidak menyimpang dari makna itu,
- stilah yang dipilih adalah kata atau frasa yang paling singkat di antara pilihan yang tersedia yang mempunyai rujukan sama.
- Istilah yang dipilih adalah kata atau frasa yang bernilai rasa (konotasi) baik.
- Istilah yang dipilih adalah kata atau frasa yang sedap didengar (eufonik).
- Istilah yang dipilih adalah kata atau frasa yang bentuknya seturut kaidah bahasa Indonesia.
Nama adalah kata atau frasa yang berdasarkan kesepakatan menjadi tanda pengenal benda, orang, hewan, tumbuhan, tempat, atau hal. Tata nama (nomenklatur) adalah perangkat peraturan penamaan dalam bidang ilmu tertentu, seperti kimia dan biologi, beserta kumpulan nama yang dihasilkannya.
Misalnya:
- aldehida Primat
- natrium klorida oryza sativa
Konsep Ilmu Pengetahuan dan Peristilahannya
Upaya kecendikiaan ilmuan (scientist) dan pandit (scholar) telah dan terus menghasilkan
konsep ilmiah, yang pengungkapannya dituangkan dalam perangkat peristilahan. Ada istilah
yang sudah mapan dan ada pula istilah yang masih perlu diciptakan. Konsep ilmiah yang sudah
dihasilkan ilmuwan dan pandit Indonesia dengan sendirinya mempunyai istilah yang mapan.
Akan tetapi, sebagian besar konsep ilmu pengetahuan modern yang dipelajari, digunakan,
dan dikembangkan oleh pelaku ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia datang dari
luar negeri dan sudah dilambangkan dengan istilah bahasa asing. Di samping itu, ada kemungkinan
bahwa kegiatan ilmuwan dan pandit Indonesia akan mencetuskan konsep ilmu
pengetahuan, teknologi, dan seni yang sama sekali baru sehingga akan diperlukan penciptaan
istilah baru.
Bahan Baku Istilah Indonesia
Tidak ada satu bahasa pun yang sudah memiliki kosakata yang lengkap dan tidak memerlukan
ungkapan untuk gagasan, temuan, atau rekacipya yang baru. bahasa Inggris yang kini
dianggap bahasa internasional utama, misalnya, pernah menyerap kata dan ungkapan dari bahasa
Yunani, Latin, Prancis, dan bahasa lain, yang jumlahnya hampir tiga perlima dari seluruh
kosakatanya. Sejalan dengan itu, bahan istilah Indonesia diambil dari berbagai sumber,
terutama dari tiga golongan bahasa yang penting, yakni (1) bahasa Indonesia, termasuk unsur
serapannya, dan bahasa Melayu, (2) bahasa Nusantara yang serumpun, termasuk bahasa Jawa
Kuno, dan (3) bahsa asing, seperti bhasa Inggris dan bahasa Arab.
Pemantapan Istilah Nusantara
Istilah yang mengungkapkan konsep hasil galian ilmuwan dan pandit Indonesia, seperti
bhinneka tunggal ika, batik, banjar, sawer, gunungan, dan pamor, telah lama diterima secara
luas sehingga dapat dimantapkan dan hasilnya dikodifikasi.
Pemadanan Istilah
Pemadanan istilah asing ke dalam bahasa Indonesia, dan jika perlu ke salah satu bahasa
serumpun, dilakukan lewat penerjemahan, penyerapan, atau gabungan penerjemahan dan penyerapan.
Demi keseragaman, sumber rujukan yang diutamakan ialah istilah Inggris yang pemakaiannya
bersifat internasional karena sudah dilazimkan oleh para ahli dalam bidangnya.
Penulisan istilah serapan itu dilakukan dengan atau tanpa penyesuaian ejaannya berdasarkan
kaidah fonotaktik, yakni hubungan urutan bunyi yang diizinkan dalam bahasa Indonesia.