Penyakit Kawasaki pada anak usia 1-5 tahun

Author Unknown - -
Home » Penyakit Kawasaki pada anak usia 1-5 tahun

Sindrom Kawasaki
Waspadai bila balita demam tinggi dalam waktu yang lama. Kematian Jett Travolta (16 tahun) dua pekan silam menyentak publik. Anak aktor kenamaan Hollywood John Travolta ditemukan tewas di bak mandi saat berlibur bersama keluarganya di Bahama. Penyebab pasti kematiannya masih belum bisa ditentukan. Usut punya usut pada usia dua tahun Jett pernah menderita penyakit kawasaki. Tersiar kabar bahwa kematiannya diakibatkan karena serangan jantung akibat dari akumulasi kerusakan pembuluh jantung sejak terkena penyakit tersebut. ”Saya sendiri kurang yakin kalau anak John Travolta itu meninggal karena penyakit kawasaki. Tapi, memang pengaruh paling fatal dari penyakit itu adalah kerusakan pembuluh jantung,” ujar dr Najib Advani SpA (K) M Med, pakar penyakit kawasaki dari RS Cipto Mangunkusumo (RSCM).Penyakit ini pertama kali dilaporkan oleh dr Tomisaku Kawasaki pada 1967 di Jepang. Di Negara Matahari Terbit itu penyakit tersebut mengenai 50-100 kasus per tahun. Di Indonesia, penyakit kawasaki ini, menurut Najib, sudah ditemukan sudah relatif lama. ”Kalau saya pertama kali menemukan kasus penyakit kawasaki pada 1996 tapi sebelum itu pernah ada yang menemukan pada 1980-an,” ujarnya. Najib Advani memprediksi setidaknya ada 5.000 kasus baru penderita kawasaki setiap tahunnya. Namun, hanya sekitar 100 sampai 200 kasus yang terungkap sehingga masih ada ribuan kasus penyakit kawasaki yang masih belum diketahui. Sebagian besar menyerang anak di bawah lima tahun terutama pada umur dua sampai tiga tahun. Sebanyak 65 persen merupakan anak keturunan Tionghoa, Jepang atau Korea. ”Tapi tentang penyebabnya sampai saat ini kami belum bisa memastikannya,” ungkap Najib. Hal tersebut terjadi karena kesadaran medis di kalangan masyarakat masih belum terbangun. Ditambah lagi beberapa kasus penyakit kawasaki justru mengalami kesalahan diagnosis karena adanya kesamaan gejala. ””Sering penyakit ini justru terdiagnosis sebagai campak, alergi obat, infeksi virus, atau bahkan penyakit gondong,” ungkap dokter yang pernah mempelajari tentang kardiologi anak di Belanda ini. Perlu obat khusus’… dan karena obatnya masih import dibutuhkan biaya yang cukup besar agar dapat cepat ditangani.